ORDE BARU
Apa
yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata ‘orde baru’ ? KKN? pembangunan?
Whether negative or positive, orde baru merupakan satu babak dari sejarah
pemerintahan Indonesia yang tidak akan terlupakan. Dalam kesempatan kali ini
saya ingin membahas salah satu pencapaian dari orde baru ini.
Pelita-pembangunan lima tahun- ini
merupakan pola dari pembangunan jangka panjang yang dimanifestasikan oleh
pemerintah orde baru. Dimulai dari pelita I hingga VI, semuanya memiliki
keunikan dan tugas utama masing-masing.
Let’s talk about pelita I
(1969-1974) first. Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat
Indonesia. Terbukti dengan naiknya produksi beras, perbaikan jalan, pembangunan
pusat-pusat tenaga listrik, pembangunan gedung-gedung SD, dll. Pada saat pelita
I ini dilaksanan,MPR pada 1 2-25 Maret 1973 kembali mengangkat Soeharto sebagai
presiden RI dengan Sri Sultan Hamengkubowono IX sebagai wakil presiden. Pada
pelita II tujuannya lebih kepada ketersediaan pangan, sandang, dan memperluas
kesempatan kerja. Hasil yang paling terlihat adalah pada bidang irigasi dan
produksi kerajinan rakyat & industry, serta rehabilitasi jalan. Setahun
sebelum pelita II berakhir MPR kembali mengankat Soeharto sebagai presiden
ditemani dengan Adam Malik sebagai wakilnya.
Pelita III yang dimulai pada 01
April 1979-31 Maret 1984 menekankan pada trilogy pembangunan. Sama halnya
dengan pelita II, setahun sebelum berakhirnya pelita III Soeharto terpilih
kembali sebagai presiden RI dan Umar Wirahadikusumah sebagai wapres. Swasembada
pangan yang terkenal di orde baru merupakan hasil pencapaian dari pelita IV.
Kesuksesan swasembada ini membuat Indonesia mendapat pernghargaan dari FAO.
Disamping kesuksesan swasembada, kesuksesan dalam bidang KB juga merupakan
kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia karena berkat keberhasilan
pelaksanaan program ini Soeharto memperoleh penghargaan tertinggi PBB di bidang
kependudukan. Pada masa pelita iV, MPR baru hasil pemilu 1987 kembali mengankat
Soeharto sebagai presiden disertai dengan Soedharmono sebagai wakilnya.
Pembangunan jangka panjang 25 tahun
pertama dirampungkan dengan selesainya pelita V.satu tahun sebelum pelita V
berakhir diselenggarakan kembali pemilu yang menghasilkan Soeharto dan Tri
Sutrisno. Pada pelita VI, terjadi krisis moneter 1997 yang menyebabkan
kandasnya pelita VI di tengah jalan. Sementara itu, pemilu yang diselenggarakan
tahun 1997 kembali memenangkan Soeharto sebagai presiden dan B.J. Habibie
sebagai wakil presiden Indonesia. Menurut saya hal yang paling menarik dari
pelita ini adalah pergantian wapres yang tidak disertai dengan pergantian
presiden. How’s you?